Harga Sawit Murah, Petani Ubah Ratusan Hektare Lahan Jadi Kebun Karet


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Dari total 1.100 ha lahan sawit di kota Prabumulih, sedikitnya ada 300 ha lahan yang sudah beralih fungsi menjadi kebun karet. Hal itu terungkap dalam rapat sosialisasi peremajaan kelapa sawit pekebun tahun 2019 kota Prabumulih di hotel Grand Nikita, kemarin (23/7/2019).

Kepala Dinas Pertanian Prabumulih, Syamsurizal dalam kesempatan itu mengatakan usia sawit di Prabumulih mencapai 30 tahun lebih dan paking banyak terdapat di desa Karya Mulia. "Meskipun saat ini harga sawit belum menggembirakan, namun kita bersyukur dapat bantuan peremajaan sawit," ujarnya.

Dirinya pun mengatakan, tak sedikit lahan petani sawit yang alih fungsi menjadi lahan karet. "Lebih-kurang 300 ha lahan alih fungsi jadi tanaman karet. Kita juga maklum karena petani sawit sudah lama menantikan peremajaan sawit namun baru sekarang kita mendapatkan bantuan," Jelasnya.

Dari total 1.100 ha lahan sawit yang mendapatkan bantuan dari pusat, pihaknya mengaku terpenuhi paling banyak 800 ha dengan asumsi 1 orang petani rata-rata mempunyai 2 ha lahan. "Terlebih lagi, umur sawit yang ada saat ini sangat tidak meyakinkan untuk produksi lagi. Tapi kalau kita tidak ambil maka tidak bisa melaksanakan program ini," ujarnya seraya optimis akan tercapai 1.100 ha lahan sawit.

Ditanya apa saja syarat untuk mendapatkan bantuan peremajaan sawit? Pria berkacamata itu menyebutkan ukuran lahan minimal 1 ha dan kepemilikan tanah harus jelas. "Karena tujuan peremajaan ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani di Prabumulih," imbuhnya seraya menyebut tahun 2019 diharapkan 270 ha sudah ready dilakukan peremajaan sawit secara bertahap.

"Sementara yang sudah dilaksanakan CPCL 128 ha sudah ready dan petani sudah buka rekening untuk dana masuk," sebutnya.

Wakil Walikota Prabumulih, H Andriansyah Fikri yang turut hadir dalam kesempatan itu membenarkan banyak lahan sawit yang sudah beralihfungsi. "Di Prabumulih tidak mencapai lagi 1.100 ha karena alih fungsi kebun karet. Kita juga memaklumi masyarakat yang kemarin hutang piutang nya untuk pembukaan kebun sawit selesai beralih ke karet. Mengingat harga sawit tidak ada kejelasan dan patokan," ujarnya.

Pihaknya pun berharap dibuatkan Pergub atau Perda yang mengatur regulasi harga sawit di Sumsel. "Karena sawit itu kalau sudah panen harus segera dijual, karena kalau busuk dak laku lagi. Beda dengan getah semakin busuk semakin mahal," ujarnya seraya menegaskan harus ada jaminan harga supaya masyarakat bergairah.

Terlebih lagi, kata dia. Pemkot Prabumulih selama ini sudah memikirkan bagaimana peremajaan sawit mengingat umur tanaman sawit sudah sangat tua dan sesuai dengan visi-misi Pemkot ingin maju di berbagai bidang.

Dalam kesempatan itu pula, Wakil Walikota dua periode itu menegaskan yang paking penting sosialisasi jangan sampai disini saja dan harus dilanjutkan tingkat kelurahan dan desa.

"Apalagi tadi ada 1.100 ha yang akan diremajakan dari total 600 KK," tukasnya seraya menegaskan bantuan harus benar-benar sampai kepada yang berhak menerima bantuan jangan sampai di monopoli para pengepul yang sudah mempunyai lahan ratusan ha. Mengingat ini bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan yang sudah sejahtera.(FAP)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar