Bandel, Ratusan Lapak Pedagang Jalan Andalas Dibongkar Petugas


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Pemerintah Kota Prabumulih melalui UPTD Pasar Prabumulih melakukan penertiban terhadap lapak ratusan pedagang kaki lima (PKL) pasar di jalan Andalas kelurahan pasar I Kecamatan Timur, yang telah terdaftar sebagai pemilik lapak di Pasar Tradisional Modern (PTM I1) untuk segera menempati lapak sesuai nomor yang sudah ditentukan.

Proses pembongkaran 112 lapak yang terletak di jalan Andalas tepatnya disebelah PTM 1I berlangsung pada Selasa (17/09/2019) pukul 09.00 Wib akan berlangsung selama 5 hari kedepan dengan lokasi berbeda yakni di jalan M Yamin dan jalan buntu belakang Pasar.

Pembongkaran terhadap lapak pedagang di jalan Andalas ini di perketat oleh pengawalan dari pihak Tim Gabungan Polisi Polres Prabumulih, Subbang Pol, Satpol PP, Koramil, Yonzipur 2/SG dan CPM serta UPTD Pasar Prabumulih.

Dilokasi pembongkaran, Kepala UPTD Pasar Prabumulih Taufik Hidayah SE saat diwawancarai ketika penggusuran mengatakan sejak awal bulan Juni usai hari raya idul fitri lalu sudah memberikan peringatan untuk mengosongkan lahan lapaknya untuk pindah ke Pasar Tradisional Modern (PTM II)

"Untuk himbauan maupun peringatan sudah kami sampaikan hingga tiga kali kami jeda yang pertama habis lebaran idul fitri, kedua habis lebaran idul adha hingga kemarin tahun ajaran baru anak-anak sekolah sampai saat ini masih bertahan di tempat ini," katanya ketika diwawancarai Merdekasumsel.com disela kegiatan pembongkaran berlangsung.

Taufik mengatakan, menyangkut ketakutan warga pedagang terhadap sepinya pembeli di dalam PTM 1 maupun PTM II dikarnakan pedagang masih ada yang belum masuk ke lapak yang sudah diundi pada waktu lalu. Selain itu juga, dikarnakan faktor ekonomi warga Prabumulih yang lebih ke petani karet dan sawit saat ini mengalami penurunan harga atau murah.

"Seperti yang kita ketahui, sepinya pembeli itu bukan dikarnakan pembeli takut masuk PTM akan tetapi mungkin sebagian dari masyarakat prabumulih ini petani karet dan sawit yang lagi mengalami penurunan harga jadi mau ke pasar juga takut karna ada sebagian bahan yang naik harganya," tuturnya.

Untuk kondisi PTM 1 dan PTM II saat ini sudah hampir mengisi lapaknya mulai dari Penjahit, Pakaian, Kelontongan dan Manisan sudah memasuki lapaknya, hanya saja pedagang kaki lima yang belum memasuki lapaknya sehingga terpaksa petugas melakukan penertiban dengan cara pembongkaran.

Wati salah satu dari pedagang yang lapaknya digusur mengatakan pihaknya pernah menemui walikota dan dewan dimana mendapat jawaban dipersilahkan berjualan namun lapak dimundurkan sehingga mobil serta motor bisa lewat tapi justru dibongkar.

"Kenapa kami di dahulukan, katanya pedagang di jalan M Yamin mau didahulukan dipindah tapi justru kami yang digusur. kami hanya berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kondisi sekarang pasar sepi pembelinya jangankan mau beneri lapak dapat pelaris saja belum," katanya seraya melakukan protes kepada kepala pasar di lokasi penggusuran.(FAP)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar