Muaraenim, Merdekasumsel.com - Seorang santri di salah satu pondok pasantren di Kabupaten Muaraenim dikerahui berinisial Aji Prastyo (13), dikabarkan hanyut terbawa arus sungai Meo, pada Selasa (23/3/2021) sekitar pukul 16.00.
Korban yang merupakan warga Desa Tanjung Tiga Kecamatan Semende Darst Ulu Kabupaten Muaraenim diketahui hanyut terbawa arus ketika hendak pulang dari memancing bersama temannya.
Peristiwa hanyutnya Aji tersebut baru diberitahukan temannya ke pondok pesantren sekitar pukul 17.30.
Dikutip dari Indometro.id, peristiwa hanyutnya seorang santri tersebut bermula ketika saksi bersama korban Aji sekitar pukul 15.00 memancing di air sungai Meo di sekitar jembatan mesin batu.
Lantaran melihat cuaca mendung hendak hujan, teman korban mengajak korban pulang, tapi korban bersikeras untuk pulang melalui tengah Sungai Meo bukan lewat pinggir sungai dengan alasan korban bisa berenang.
Namun naas ketika itu sungai dalam dan air sungai deras, teman korban langsung mengambil bambu untuk membantu Aji namun korban tidak ada lagi.
Teman korban sempat panik dan mencari namun karena derasnya air sungai membuatnya tak berhasil menemukan tubuh Aji.
Teman korban lalu pulang dan memberitahu pihak pondok pesantren yang kemudian langsung melakukan pencarian bersama sungai Meo.
Warga kemudian memberitahu pihak Polsek Semende dan tim SAR Kecamatan setempat. Tim lalu mencari tubuh santri tersebut dengan menyisir Air Sungai Meo.
Informasi terakhir tubuh korban telah ditemukan pada malam Rabu oleh warga dan tim yang melakukan pencarian.
"Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan menjaga anak agar tidak ke sungai karena saat ini musim hujan, air sungai bisa mendadak pasang dan sangat membahayakan bagi anak-anak," ungkap petugas kepolisian polsek Semende dan tim SAR kecamatan ketika memberi arahan kepada warga saat sebelum pencarian dimulai. (05)
Korban yang merupakan warga Desa Tanjung Tiga Kecamatan Semende Darst Ulu Kabupaten Muaraenim diketahui hanyut terbawa arus ketika hendak pulang dari memancing bersama temannya.
Peristiwa hanyutnya Aji tersebut baru diberitahukan temannya ke pondok pesantren sekitar pukul 17.30.
Dikutip dari Indometro.id, peristiwa hanyutnya seorang santri tersebut bermula ketika saksi bersama korban Aji sekitar pukul 15.00 memancing di air sungai Meo di sekitar jembatan mesin batu.
Lantaran melihat cuaca mendung hendak hujan, teman korban mengajak korban pulang, tapi korban bersikeras untuk pulang melalui tengah Sungai Meo bukan lewat pinggir sungai dengan alasan korban bisa berenang.
Namun naas ketika itu sungai dalam dan air sungai deras, teman korban langsung mengambil bambu untuk membantu Aji namun korban tidak ada lagi.
Teman korban sempat panik dan mencari namun karena derasnya air sungai membuatnya tak berhasil menemukan tubuh Aji.
Teman korban lalu pulang dan memberitahu pihak pondok pesantren yang kemudian langsung melakukan pencarian bersama sungai Meo.
Warga kemudian memberitahu pihak Polsek Semende dan tim SAR Kecamatan setempat. Tim lalu mencari tubuh santri tersebut dengan menyisir Air Sungai Meo.
Informasi terakhir tubuh korban telah ditemukan pada malam Rabu oleh warga dan tim yang melakukan pencarian.
"Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan menjaga anak agar tidak ke sungai karena saat ini musim hujan, air sungai bisa mendadak pasang dan sangat membahayakan bagi anak-anak," ungkap petugas kepolisian polsek Semende dan tim SAR kecamatan ketika memberi arahan kepada warga saat sebelum pencarian dimulai. (05)
0 komentar:
Posting Komentar