![]() |
(Bupati Abusama SH Secara Simbolis Meresmikan Gedung Perpustakaan Ponpes At Ittifaqiah Kuripan, Rabu lalu) |
TIGA DIHAJI, Merdekasumsel.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) ternyata masih memiliki warisan hutang yang cukup besar yakni mencapai Rp180 milyar.
Hutang ini merupakan warisan pemerintahan bupati priode sebelumnya. Akibatnya, sudah barang tentu akan menghambat kelancaran program pembangunan pemerintahan saat ini.
“Saat ini kita masih hutang warisan pemerintahan priode sebelumnya sebesar Rp180 milyar,”demikian diungkapkan Bupati OKU Selatan Abusama SH, pada acara Haflah dan Wisuda Ponpes Al Ittifaqiah Kuripan, Rabu lalu.
Pada kesempatan itu Bupati Abusama juga bersempatan meresmikian gedung Perpustakaan Ahmad Qori Nuri, didampingi Mudir Al Ittifaqiah Indralaya Drs KH Mudrik Qori MA, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) OKU Selatan Dr H Karep MPd.I dan Direktur Al Ittifaqiah Kuripan Ilhammudin Spd MHum.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, dengan adanya warisan hutang sudah barang tentu pembangunan yang mesti dilaksanakan di bumi Serasan Seandanan akan sedikit terhambat.
Namun demikian pembangunan OKU Selatan tetap dilakukan sebaik mungkin walaupun hasilnya belum optimal.
“Jadi kalau bupati belum membangun harap dimaklumi karena kita masih mau menyelesaikan hutang. Insya Allah hutang ini secepatnya akan kita selesaikan," ujarnya seraya berharap adanya dukungan dari masyarakat demi lancarnya program pembangunan OKU Selatan.
Usulkan Pembangunan
Disela-sela acara haflah, para wali santri Ponpes Al Ittifaqiah juga menyampaikan usulan kepada Bupati Abusama untuk dapat membantu pembangunan berbagai fasilitas pendukung pendidikan bagi para santri berupa ruang kelas dan asrama.
Selain itu, demi kelancaran akses menuju lokasi ponpes, juga diharapkan agar pemerintah dapat membangun jembatan beton.
“Kami berharap sekali pak bupati agar kiranya dapat dibangunkan jembatan beton untuk menyeberang menuju Al Ittifaqiah,” pinta salah satu wakil wali santri, Hasib.
Hasib juga menyampaikan bahwa akses jembatan beton, tidak hanya bermanfaat bagi keluarga besar ponpes saja. Akan tetapi juga bagi masyarakat dua desa yakni Desa Kuripan dan Kuripan 2.
Kemudian Hasib juga menceritakan, di malam hari baik akses jalan menuju ponpes maupun di lingkungan ponpes terasa cukup menakutkan, lantaran kondisi masih gelap gulita. “Untuk itu kami minta bantuan lampu jalan dari tata surya pak bupati,” tambahnya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar