Prabumulih, Merdekasumsel.com — Walikota Prabumulih H Arlan silaturahmi dengan para Petugas TPA, Penjaga Masjid dan Penjaga Rumah Ibadah Non Muslim, Petugas Memandikan Mengkafani Jenazah, Guru Ngaji Tradisional, Petugas TPU, Petugas Taman Makam Pahlawan, Anggota Tagana, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) di Rumah Dinas Walikota Prabumulih, Kamis (03/7/2025).
Acara silaturahmi ini diselenggarakan guna untuk meningkatkan kinerja bagi petugas sosial, keagamaan dan kemasyarakatan serta penghargaan semangat dan memotivasi agar selalu bekerja dengan baik dan terus meningkatkan kinerjanya.
Walikota Prabumulih H Arlan didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) H Elman S.T., M.M, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Drs A Heryanto M.M dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Drs Mulyadi Musa M.Si dalam sambutannya mengatakan akan mengevaluasi kinerja para petugas sosial, keagamaan dan kemasyarakatan.
“Saya berharap bertanggung jawablah dalam menjalankan tugasnya, nanti Cak (Sapaan akrabnya) akan menurunkan tim untuk mendata Bapak Ibu kelapangan langsung,”
“6 bulan sekali siapa yang pengurus masjid yang bersih, wc nya bersih, cat nya bersih, jika masjid rapih maka akan cak hadiahkan umroh jadi bapak ibu berusahalah untuk merawat masjid, vihara dan tempat ibadah lainnya,” kata H Arlan di depan para Petugas penerima Insentif.
Pria yang kerap disapa Cak juga menyampaikan dirinya meminta dukungan dalam membangun kota Prabumulih.
“Supaya cak bisa membangun prbaumulih ini dengan baik, supaya ank anak kita sekolah tidak keluar lagi, ank ank kuliah tidak keluar lagi karena ada Universitas di Prabumulih ini,” tuturnya.
Tak hanya petugas pengurus tempat ibadah saja namun, evaluasi akan dilakukan ke semua petugas penerima insentif di Kota Prabumulih.
“Sekali lagi saya berterimakasih kepada Bapak Ibu yang sudah hadir hari ini, tak hanya Marbot masjid yang di undang hari ini tapi semuanya,” ucapnya.
Orang nomor satu di Prabumulih ini menuturkan tujuan untuk mentertibkan seluruhnya mulai dari guru ngaji agar dapat membuna anak anak dalam mengaji. Karena guru mengaji ini bayar oleh pemerintah, maka itu guru ngaji ini betul betul harus mengajar ke anak anak.
“Kalau tidak ada murid yang di ajar artinya akan Cak lepaskan dan tidak akan cak kasih honor lagi. Jika benar-benar banyak anak murid nya yang mengaji di TPA atau di Tradisional nanti akan Cak nilai dia akan dapat hadiah umroh, tapi apabila bapak ibu tidak mengajar ngaji maka nama Bapak Ibu akan Cak coret,” tegasnya.
Ditanya jika ada anak nya mengaji tapi bayar, Cak Arlan menjelaskan guru ngaji ini sudah dibayar honornya oleh Pemerintah. “Maka dari itu, Cak tuntut untuk benar benar mengajar ngaji jangan ada namanya saja tapi tidak mengajar, itu akan Cak coret,” tegasnya seraya menerangkan hal tersebut berlaku untuk semuanya yang akan cak coret namanya jika tidak benar-benar bekerja.
Sementara itu, Yana salah satu petugas penerima insentif Guru mengaji menuturkan agar semangat dalam mengajar anak-anak mengaji. “Terimakasih untuk pak Arlan, saya sangat mendukung apa yang sudah disampaikan nya tadi, dan saya juga akan lebih giat dalam mengajar anak-anak mengaji agar siapa tau daya mendapatkan hadiah dari Pak Arlan,” Ucapnya.
Senada yang dikatakan Ujang selaku petugas pembersih tempat Ibadah mengatakan dirinya akan terus menjalnkan tugasnya dengan sungguh-sungguh.
“Saya akan terus menjalankan tugas dengan semangat, membersihkan dan meralihkan masjid dekat rumah saya, apalagi Pak Arlan tadi ngomong akan ada hadiah mudah-mudahan saya bisa diberikan hadiah umroh juga,” harapnya. (Adv/FAP)