Jakarta, Merdekasumsel.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) strategis dan implementasi pelaksanaan pendidikan pemilih berkelanjutan di lingkungan KPU Kota Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025).
Kegiatan tersebut digelar sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pendidikan pemilih yang perlu terus dilakukan untuk memberikan kesadaran demokrasi serta peran penting bagi masyarakat dalam menyukseskan tahapan Pemilu dan Pilkada.
FGD tersebut dipimpin langsung oleh Ketua KPU Kota Jakarta Pusat, Efniadiyansyah MS dan dihadir bersama para anggota KPU Kota Jakarta Pusat. "FGD ini mengambil tema strategi dan Implementasi pelaksanaan pendidikan pemilih berkelanjutan di lingkungan KPU Kota Administrasi Jakarta Pusat," ungkap Efniadiyansyah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Instansi Pemerintah, perwakilan lembaga pemasyarakatan, perwakilan Mahasiswa, Ketua PPK Pilkada Tahun 2024 se-Kota Jakarta Pusat, serta dihadiri oleh Kasubbag dan jajan sekretariat KPU Kota Jakarta Pusat.
FGD ini menghadirkan dua narasumber yaitu Sandy Yudha Pratama Hulu SH yang merupakan aktivis dari Universitas Indonesia dan Dendy Arifianto SH yang merupakan perwakilan dari Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI).
Sandy Yudha Pratama Hulu menyampaikan bahwa pemilih pemula sifatnya luas, pemilih pemula ialah pemilih yang baru pertama kali berpartisipasi sebagai pemilih dalam pemilihan umum.
Sandy juga mengatakan sudah banyak pemuda yang berkontribusi dalam pemilihan umum. Banyak pemilih pemula yang berpartisipasi politik seperti penyelenggara pemilu adhoc, pemantau pemilu, saksi, tim sukses, anggota parpol, serta agen pemilih muda. Pendidikan politik dimulai dari itu, pemuda paham dan aware dengan suara masyarakat.
Sedangkan Dendy Arifianto memaparkan bahwa data penyandang disabilitas di Indonesia adalah sebanyak adalah 8,5 persen atau 22.79 juta jiwa, namun mobilitas di TPS kurang memadai bagi penyandang disabilitas.
Kedepannya diharapkan agar mengundang disabilitas guna menemukan kebutuhan penyandang disabilitas seperti akses untuk disabilitas sensorik netra diantara Braille, aplikasi/web kompatibel pembaca layar, caption, dan narasi kuat.(05)










0 komentar:
Posting Komentar