Gubernur : Batubara Sudah Distop, Jalan 2019 Diperbaiki, Masalah Karet Saya Akan Bangun Pabrik Tapi Petani Harus

Ilustrasi
PRABUMULIH, MERDEKASUMSEL.COM - Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru mengungkapkan berbagai masalah yang terus dikeluhkan warga satu demi satu akan diatasinya diantaranya masalah keluhan truk batubara terus melintas jalan umum telah distop tinggal masalah karet.

"Masalah Batubara telah kita stop, masalah jalan 2019 ini kita akan bangun seluruhnya. Tinggal masalah karet," ungkap Deru dalam sambutan ketika melakukan kunjungan ke Prabumulih, Kamis (7/2/2019) lalu.

Menurut Deru, masalah karet dirinya langsung telah beberapa kali melakukan fokus group discuccion (FGD) dan bertemu pengambil kebijakan yakni Menteri Pertanian serta melakukan rapat dengan petinggi-petinggi negara bahkan sampai Presiden.

"Karet internasional itu harganya 1,2 dolar hampir tidak ada fluktuasi, ekuivalen berarti Rp 17 ribu tapi harga itu kadar airnya 0 persen. Karet dibayar oleh pengusaha sesuai dengan kadar air. Harga itu untuk di Indonesia dibawah pengawasan Polri, gak berani mereka (pengusaha-red) main-main," katanya.

Mantan Bupati OKU Timur itu mengaku, masalah di Sumsel para petani menjual getah karet dengan kadar air mencapai 55 persen dan bahkan lebih. "Bahkan sampai 70 persen, dicelupan ke banyu, didalamnyo ado kayu tatakan, ado sendal jepit dan ado baju kaos. Harga murah nyalahke presiden, padahal harga baik tapi mutu dan kadar air yang dijual buruk, ini perlu kita perbaiki," ujarnya.

Suami Hj Febrita Lustia ini mengatakan, untuk mensiasati agar harga tinggi maka petani perlu meningkatkan mutu karet yang akan dijual degan cara tidak lagi menggunakan cuka para dan tidak merendam karet di air. "Sebentar lagi kan ada bantuan dari pemerintah pusat termasuk pembekuannya dengan asam semut jangan lagi pakai cuka para dan tawas karena itu tidak mengurai kadar air. Kito ni senang karet berat pas dites banyu galo isinyo," bebernyo seraya mengharapkan pemerintah daerah memberikan edukasi kepada para petani di Sumsel.

Baca Juga : 

Deru menjelaskan, dirinya selaku Gubernur tidak hanya memikirkan kenapa harga karet murah dan mencarikan solusi namun sebagai gubernur juga memperhatikan urusan hilirnya. "Saya akan bangun pabrik ban tapi kita sepakati bersama kalau pabrik ban di bangun, petani karet, walikota, bupati seluruh sampe lurah dan kades motor dan kendaraanyo harus pakai ban produksi pabrik itu. Jangan gek dibangunke laju aku nombok, bapak ibu masih beli dari lain dak akor itu," katanya.

Untuk diketahui, selama ini masyarakat Sumsel selalu mengeluhkan jalan yang banyak rusak akibat angkutan truk batubara dan terus turunnya harga getah karet.(AFP)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar