Ekspor Batubara Hingga Keluar Negeri, PTBA Tbk Targetkan Tambang Mahayong Hasilkan 350 Ton


Muara Enim, Merdekasumsel.com - PT Bukit Asam (PTBA) Tbk menegaskan telah melakukan langkah-langkah dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan yang bergerak dalam bidang Pertambangan Batubara.

Pengolahan tambang batu bara bergerak sudah hampir 100 tahun yang berdiri sejak tahun 1919 terletak di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Dimana pertama kali dibuka namanya Tambang Air Laya merupakan tambang yang pertama kali dibuka.

Manager Perencanaan Operasi Harian PT Bukit Asam (PTBA) Tbk Suratman menjelaskan berdiri nya tambang Batubara ini sejak tahun 1919 lalu dikembangkan dari tahun 1923 hingga 1940 dikembangkan undergoun maining (Tambang Dalam) lalu dikembangkan lagi menjadi tambang terbuka sampai tahun 1985 ditambang Airlaya dilakukan penggaliannya menggunakan paket Bill Exsapator sistem continue maining yang mana dari tambang sampai ke stopfell untuk overborden nya dibuang ke disfutsall area menggunakan jalur confior.

"Pengembangan batubara untuk di tambang Airlaya sendiri lahannya sudah mencapai 1.100 hectar, kemudian untuk kualitas di tambang Airlaya ini sangat beragam mulai dari kualitas batubara yang paling rendah yaitu AL50 dengan kalori 5 ribu Gar lalu naik hingga yang tertinggi kalorinya 7,8 ratus sampai 8 ribu Gar," jelasnya kepada awak media, Kamis (12/09/2019).



Suratman mengatakan, tambang batubara dari PTBA Tbk ini di ekspor ke Luar Negara seperti Malaysia, Korea, Thailand, Jepang dan beberapa negara lainnya yang mana pengangkutan menggunakan jalur Kereta Api yang menuju Kertapati Palembang dan Stasiun Tarahan Lampung dengan minimal 60 gerbong kereta dari tiap gerbongnya berisikan sekitar 2.000-2.400 ton.

"Kita produksi untuk tahun ini 2019 produksi di tanjung enim UPTE 27,2 juta ton jadi rata-rata satu bulan sekitar 2,5 juta kalau tahun kemarin perbulannya 2,980 juta. Untuk kedepan pengembangan tambang batubara sendiri akan menjakankan tambang Mahayong yang mempunyai cadangan batubara sekitar 350 ton,"jelasnya

Manager Pengelola Lingkungan dan Penunjang Tambang Bukit Asam, Amarudin mengatakan Limbah yang keluar dari PT Bukit Asam (PTBA) Tbk langsung berupa cairan dan itu bukan berupa B3, limbah yang dikeluar kan sudah ada izin dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muara enim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat.

"Untuk limbah kita sudah menyediakan kolam pengendap sedimen pada saat akan dikeluarkan itu sudah tidak mengeluarkan racun dan juga ada yang dinamakan terasering itu untuk mencegah dan mengurangi erosi jadi dari pihak kami (PTBA) melakukan penanaman pohon seperti tanaman apung di area perairan dan pepohonan diarea sekitar tempat penampungan," Katanya



Amarudin mengatakan, kegiatan pengecekan limbah dari PTBA sendiri dilakukan setiap bulannya yang melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah setempat."pengecekan limbah itu dilakukan langsung oleh DLH setiap bulannya. Dan juga kami menanam pohon itu per 5 tahunya selalu dilaksanakan,"tuturnya.

PTBA sendiri sudah menyediakan laboratorium kultur jaringan yang digunakan untuk mengecek layaknya bibit yang akan digunakan untuk penanaman tumbuhan di area PTBA Tanjung Enim. (FAP)


Share:

1 komentar:

  1. Ayo bosku Semuanya,
    Yuk iseng bermain game untuk mendapatkan uang tambahan setiap harinya Hanya di arena-domino.net
    Modal Kecil Dapat Puluhan Juta ^^
    Bareng saya dan teman-temanku yang cantik-cantik loh !
    Info Situs www.arena-domino.net
    yukk di add WA : +855964967353

    BalasHapus