Prabumulih Dikepung Banjir, Ratusan Rumah Terendam

 


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Prabumulih dikepung banjir. Demikianlah kalimat yang santer terdengar baik di tengah masyarakat maupun di berbagai media sosial. 


Penyebabnya, sejak Sabtu sore hingga Minggu (7/3/2021) pagi ratusan rumah masyarakat di berbagai wilayah di kota Prabumulih terendam banjir. 


Banjir masuk ke rumah dan toko warga mulai dari ketinggian mata kaki hingga ketinggian pinggang pria dewasa. 


Beberapa wilayah yang terendam banjir antara lain di Kelurahan Gunung Ibul antara lain di Prumnas Vina Sejahtera atau Prumnas 3 dan 4, Dusun Gunung Ibul, Jalan Sumatera, Jalan Padat Karya, Jalan Nias, Kelurahan Gunung Ibul Barat, Kelurahan Muaradua, Kelurahan Sukajadi, Kelurahan Tugu Kecil, Karang Raja, Cambai dan beberapa kawasan lainnya di Bumi Seinggok Sepemunyian. 


Banjir disebabkan drainase atau siring tersumbat sampah dan mengalami dangkal akibat banyak tanah serta rumput. 


Tidak hanya itu di sungai Kelekar bahkan mengalami penyumbatan akibat sampah rumah tangga khususnya sampah plastik dan mengalamu pendangkalan. 


Akibatnya air yang mengalir dari rumah-rumah warga tak bisa masuk ke sugai kelekar dan bahkan sungai kelekar meluap lalu kembali memasuki rumah serta perkampungan warga. 


"Banjir disebabkan sungai kelekar meluap, sungai dipenuhi sampah khususnya sampah plastik. Kami menyusuri sungai banyak sekali sampah," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Prabumulih Elman ST MM dan Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sriyono ketika meninjau korban banjir dan menyusuri sungai kelekar, Minggu (7/3/2021). 


Elman mengimbau seluruh masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan ke drainase agar tidak menyebabkan banjir.

"Jangan buang sampah ke sungai tapi ke tempat sampah, nanti kita akan perintahkan Perkim agar mengangkut sampah tapi jangan buang ke sungai," bebernya. 


Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono mengakui jika keseluruhan korban banjir mencapai ratusan rumah yang terendam banjir. "Hasil pantauan kita banjir akibat pendangkalan sungai, banyak sampah plastik begitupun drainase-drainase," tuturnya. (FAP)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar