Ridho Protes Hasil Survei Setara Institute Sebut Prabumulih Kota Paling Intoleran

 


Prabumulih, Merdekasumsel.com — Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM memprotes terkait dengan hasil survei Setara Institute yang menempatkan Kota Prabumulih sebagai kota paling intoleran.


Menurutnya, penilaian hasil survei yang dilakukan lembaga itu kalau dilihat dari sudut keagamaan dan sudut kesukuan bukan hanya perizinan saja bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih turut serta dalam membantu mendirikan bangunannya.


“Kalau dari sudut keagamaan, mungkin hanya di prabumulih yang bukan hanya izin, Gereja, Kelenteng dan Pure pun bahkan Pemkot ikut mendirikan bangunannya. Dan juga insentif penggali kubur, penjaga masjid bukan hanya di islam saja tapi penjaga geraja, penjaga pure semua dapat juga insentifnya,” kata Walikota Prabumulih Ir H Ridho Yahya MM ketika diwawancarai usai melakukan penyerahan bantuan dana operasional secara simbolis di Pendopoan Rumdin Wako, Rabu (12/4/2023). 


Ridho menjelaskan Jika untuk ketenagakerjaan dirinya selaku Walikota Prabumulih juga akan lebih mendahulukan atau memprioritaskan wilayah Prabumulih. 


“Ketenagakerjaan, saya tidak bisa pengangguran misalnya dari kabupaten tetangga, pak wali aku mau ikut program pengangguran, ya saya kan bukan gubernur tapi Walikota tentunya warga saya yang diutamankan. Misalnya dia mau bangun rumah bangun masjid saya kan tidak bisa. Saya kan walikota prabumulih tentunya yang bisa saya bangun masjid masjid yang ada di kota Prabumulih,” jelasnya. 


Ridho menambahkan, lembaga survei manapun berhak melakukan penilaian terhadap Pemerintah Kota Prabumulih. Akan tetapi, penelitian tersebut harus dilakukan dengan data yang valid.


“Kalau pengen dinikmati (Program Pemkot Prabumulih) di indonesia jadikan aku presiden, kalau pengen dinikmati di 17 kabupaten kota jadikan aku gubernur, insyaallah prgoram di prabumulih ini ku laksanakan semua tanpa pilikasih,”


“Saya kan walikota prabumulih tentunya saya tunduk dengan masyrakat Prabumulih, dimana letak toleran, yang lebih objektif lagi sini, kita lihat kelapangan kita ketemu dengan orang kristen, orang pendatang nya seperti itu, jadi jangan cuma menilai. Diskusi 24 jam kita siap tapi bukan untuk berdebat ya, dimana letak dia menilainya seperti itu tapi jangan dibawa ke hal hal lain,” jelas ridho. (FAP)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar