Pj Wako Prabumulih Terus Tinjau dan Fokus Pada Penurunan Stunting

 


Prabumulih, Merdekasumsel.com — Kegigihan Pemerintah Kota Prabumulih di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Walikota, H Elman ST MM dalam memerangi stunting telah membuahkan hasil positif yang signifikan.

 


Pasalnya, dalam kurun waktu singkat, tepatnya 3 bulan, terjadi penurunan yang mencolok dalam jumlah kasus stunting di kota ini. 



Dari data yang dirilis, angka penderita stunting berhasil berkurang dari 79 kasus menjadi 61 kasus, yang berarti terjadi penurunan sebesar 0,47 persen. Komitmennya yang kuat dalam menangani masalah stunting telah membuat Pj Walikota Prabumulih, H Elman ST MM, terlibat langsung dalam proses tersebut. 

 


H Elman tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak nyata dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya penanganan stunting.  Bahkan, tak segan-segan Elman turun langsung ke lapangan untuk memeriksa kondisi keluarga anak-anak yang terkena dampak stunting.

 


"Dalam periode waktu antara 31 Desember 2023 hingga 18 Maret 2024, terjadi penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus stunting. Dari 79 kasus menjadi 61 kasus. 



Kami terus berupaya fokus pada anak-anak ini, termasuk memperhatikan kondisi rumah dan keluarganya," ungkap H Elman ST MM, ketika diwawancarai di pendopoan rumah dinas walikota, pada Kamis (21/3/2024).

 

Dijelaskan pria yang lama menjabat sebagai Sekretrais Daerah (Sekda) kota Prabumulih ini, penurunan angka stunting ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh OPD yang bertanggung jawab dalam penanganan stunting di enam kecamatan yang ada di Kota Prabumulih. Setiap OPD memiliki peranannya masing-masing dalam menangani berbagai aspek terkait stunting.

 


"Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas pengontrolan kesehatan dan gizi anak-anak. 

Sedangkan Perkim bertugas menangani kondisi tempat tinggal anak-anak penderita stunting untuk memastikan kelayakan tempat tinggal mereka,” ujar Elman.

 


“Di samping itu, ketahanan pangan juga menjadi fokus untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang terkena dampak stunting.  Sedangkan Capil bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, memastikan bahwa setiap keluarga sudah terdaftar sehingga dapat menerima bantuan baik dari tingkat nasional maupun APBD kota," imbuhnya.



Tidak hanya itu saja kata Elman, kerja sama dan koordinasi antara berbagai OPD tersebut juga dilakukan secara rutin dengan melakukan pemantauan terhadap kondisi keluarga anak-anak penderita stunting. Harapan besar terletak pada upaya bersama untuk menuntaskan masalah stunting di Kota Prabumulih. 



"Kami berharap dengan kerja keras dan komitmen yang terus menerus, masalah stunting di Kota Prabumulih dapat segera terselesaikan hingga nantinya terwujud Prabumulih Zero Stunting," tukas suami Hj Windriana Elman. (Ril/FAP)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar