Kota Prabumulih Raih Adipura ke-7 Kalinya Sebagai Kota Kecil Terbersih

Wakil Walikota Prabumulih, Andriansyah Fikri SH ketika menerima Adipura ke 7 dari Wakil Presiden, HM Jusuf Kall
PEMERINTAH Kota Prabumulih lagi-lagi kembali berhasil mendapat dan mempertahankan penghargaan piala adipura sebagai kota kecil terbersih untuk ketujuh kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 
 
Anugerah Adipura ke-7 untuk kota Prabumulih itu diserahkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, HM Jusuf Kalla (JK) ke Wakil Walikota Prabumulih, H Andriansyah Fikri SH bertempat di auditorium Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, pada Senin (14/1/2019).
 

Wakil Walikota Prabumulih, Andriansyah Fikri SH menyatakan rasa syukurnya atas penghargaan Adipura 7 kali berturut-turut ini. Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup ini, merupakan persembahan kepada masyarakat kota Prabumulih. Masyarakat Kota Prabumulih layak menepuk dada dan berbangga hati atas diraihnya Adipura ini. "Penghargaan adipura ini tidak akan dapat diraih tanpa adanya peran serta dan dukunga segenap masyarakat Kota Prabumulih. Ini menunjukkan bahwa kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan harus agar tetap bersih tidak sia-sia seperti Gerakan Pungut Sampah," katanya.
Wawako bersama Kadin DPLH Prabumulih dan jajaran
Sementara, Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM mengungkapkan diraihnya adipura berturut-turut hingga ke 7 kali tersebut selain disebabkan kota Prabumulih yang bersih juga disebabkan kota Prabumulih melarang penambangan batubara. "Sebetulnya kunci utama kenapa Kota Prabumulih selalu mendapat penghargaan Adipura, tidak hanya kota bersih dan indah tapi keberanian pemerintah bersama DPRD menjaga lingkungan dengan menerapkan peraturan daerah larangan penambangan batubara, itu yang menjadi nilai plus kita dan di Indonesia hanya Prabumulih yang berani," ungkapnya. 
 

Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu mengatakan, jika pemerintah memperbolehkan penambangan batubara maka lingkungan akan hancur dan bisa dipastikan tidak akan mendapat lagi adipura. "Itu akan menjadi komitmen kita dan kita selalu himbau kebersihan bukan merupakan tugas pemerintah saja tapi seluruh masyarakat dan kita selalu sosialisasikan ke pelajar, masyarakat serta gelar pungut sampah di seluruh kota setiap hari minggu," katanya.

Ridho mengharapkan, dengan diterimanya Adipura itu hendakya seluruh masyarakat Prabumulih tetap menjaga kebersihan dan keindahan kota, sehingga predikat piala tidak sia-sia. "Kita mengajak seluruh masyarakat kota ini, untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota ini. Sehingga, penghargaan bukan simbol semata," harapnya seraya mengucaplan terimakasih atas dukungan semua pihak sehingga anugrah piala adipura ke 7 berhasil diterima. 
Sementara pada kegiatan itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menuturkan program Adipura merupakan salah satu instrumen Pemerintah dalam mendorong implementasi kebijakan lingkungan dengan pendekatan wilayah, pendekatan implementasi kebijakan persampahan, dan pendekatan implementasi kebijakan penghijauan.



"Salah satu kriteria penilaian dalam penghargaan Adipura adalah dalam hal implementasi atas amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, upaya dan hasil dalam memenuhi target nasional pengelolaan sampah, yaitu pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen pada 2025 serta upaya yang mendorong penerapan sistem pengelolaan sampah secara terpadu mulai dari hulu sampai hilir di setiap Kabupaten/Kota," jelasnya.(Adv/Aji)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar