Wako dan Kajari Prabumulih Buat Jus Sabu-sabu dengan Air Rinso


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Kejaksaan Negeri Prabumulih melakukan pemusnahan ratusan barang bukti narkoba dan barang bukti lainnya yang telah memiliki kekuatan hukum alias inkrah. Kegiatan pemusnahan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke -59.

Acara pemusnahan barang bukti dibuka langsung oleh Kajari kota Prabumulih, M Husein Atmadja SH MH dan dihadiri langsung oleh Walikota Prabumulih lr HRidho Yahya MM didampingi Ketua DPRD Prabumulih, H Ahmad Palo SE, Dansupdenpom, Kepala Rutan, Plt kepala BNN, Kapolres dan sejumlah unsur pimpinan daerah kota prabumulih lainnya.

Pada pemusnahan barang bukti itu Walikota Prabumulih bersama Kajari dan pejabat lainnya seolah membuat jus menggunakan blender.

Seluruh barang bukti sabu dimasukkan ke dalam blender oleh para pejabat dikomandoi walikota dan Kajari. Usai memasukkan sabu, kemudian ditambahkan air diterjen rinso dan kemudian diblender hingga nampak seperti jus sirsak.

"Sudah jadi jusnya, tinggal tambah gula, mana gelasnya," canda para pejabat dan wartawan yang menyaksikan pemusnahan.

Adapun Barang bukti yang dimusnahkan terdiri dari Daun Ganja 19,492 gram, extacy/inex 6,97 gram, sabu-sabu 165,138 gram, satu buah senjata api dengan 3 amunisi serta senjata tajam berupa pisau dan golok.

Kepala Kejaksaan Negri Prabumulih, M Hoesein Admadja menyatakan jika Barang bukti yang di musnahkan oleh Kejari pada hari ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

"Untuk barang bukti memang mengalami penurunan ,tapi untuk pelaku kejahatan narkoba mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh kebutuhan ekonomi yang terus meningkat sementara kondisi keuangan masyarakat rendah, masyarakat lebih memilih jadi penjual sabu karena mudah dapat duit dari pada nakok karet," ungkapnya

Sedangkan Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM berharap agar dapat melakukan pemberantasan narkoba serta ikut membantu penumbuhan bibit baru anti narkoba melalui bermacam kegiatan positif.

Selain itu Ridho berharap agar lebih menebalkan pola hidup beragama, sehingga bisa menjadi tameng dalam pergaulan dan tingkah laku sehari-hari.

"Semua pihak ikut berperan untuk melakukan dan mensosialisasikan bahaya buruknya narkoba di mulai dari anak-anak agar tercipta generasi sehat dan bebas narkoba," harapnya (FAP) 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar