Dihadiahi Timah Panas Oleh Polisi, Heri Tengkorak : Kali Ini Saya Kapok Pak


OKU Selatan, Merdekasumsel.com - Spesialis pencuri bongkar rumah yang merupakan residivis tiga kali keluar masuk penjara, keok ditembak jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Muaradua, selasa (25/02/2020).

Residivis kasus pencurian tersebut yakni Heriyanto alias Heri Tengkorak dan Galih, keduanya merupakan warga Kampung Sawah Kelurahan Pasar Muaradua Kabupaten OKU Selatan.

Selain meringkus dua pelaku, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 unit laptop, satu unit handphone, kamera, uang tunai, rokok dan sebuah tas ransel. Kedua pelaku saat ini diamankan petugas dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Kapolres OKU Selatan AKBP Deny Agung Andriana SIK MH melalaui Kapolsek Muaradua Iptu Dismin SH mengatakan residivis 3 kali keluar masuk penjara itu diringkus petugas tanpa perlawanan namun ketika akan dibawa untuk pengembangan kasus pelaku melarikan diri sehingga terpaksa dihadiahi timah panas.

"Kedua pelaku lebih dulu diringkus petugas kita, lalu setelah itu petugas akan melakukan pengembangan dengan meminta menunjukkan barang bukti. Namun tersangka atas nama HE mau kabur, sehingga kita terpaksa melakukan tindakan tegas terukur dan menghadiahi timah panas di kaki kirinya," kata Kapolsek.

Kapolsek mengungkapkan, kedua pelaku merupakan resedivis yang tak pernah kapok melakukan pencurian bahkan kali ini pelaku untuk keempat kalinya masuk jeruji besi. "Jadi mencuri sudah ketiga kalinya termasuk sekarang ini, pernah juga kasus penganiayaan. Kedua pelaku akan kita jerat pasal 363 ayat 2 tentang pencurian dengan pemberatan dengan abcaman hukuman 9 tahun penjara," ujar dasmin.

Sementara itu Heri Tengkorak mengaku kapok dan jera telah melakukan pencurian terlebih dihadiahi timah panas oleh polisi.

"Kali ini saya kapok pak, sebelumnya sudah tiga kali saya masuk penjara,"ujarnya meringis kesakitan menahan bekas tembak dikakinya.

Disinggung mengenai bagaimana melakukan aksi, Heri mengaku ia bersama Galih sebelum melakukan aksi terlebih dahulu menggambar rumah yang akan dibongkar dan setelah memungkinkan baru pada malam harinya melakukan aksi.

"Kami masuk rumah dengan cara membongkar jendela rumah, setelah berhasil masuk kami ambil semua barang berharga untuk dijual dan uang hasil jual dipakai untuk poya-poya," katanya. (PAN)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar