PDIP Prabumulih Demo, Minta Polri Usut Tuntas Pelaku Pembakaran Bendera Bersimbol Moncong Putih


Prabumulih, Merdekasumsel.com -- Meski ditengah pandemi covid 19, ratusan massa dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kota Prabumulih melangsungkan aksi demo ke Polres Prabumulih terkait dengan pembakaran bendera PDI Perjuangan dalam aksi unjuk rasa demo penolakan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Jakarta pada waktu lalu.

Menurut informasi yang didapat, selasa (30/6/2020) terjadinya aksi demo yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan ini diketahui merasa menyentuh rasa kehormatan atas adanya pembakaran bendera partai berlogo banteng moncong putih yang merupakan simbol partai PDI Perjuangan.

Massa yang jumlahnya mencapai ratusan ini melaksanakan aksi unjuk rasa tersebut pukul 14.00 Wib dengan menyediakan satu unit mobil komando aksi yang menjadi petunjuk arah yang dimulai dari kantor DPC PDI Perjuangan di jalan Bukit Lebar Kelurahan Karang Raja menuju Polres Prabumulih. Dimana aksi tersebut disambut baik oleh Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudarmaya beserta jajaran di polres Prabumulih.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC-PDIP) Kota Prabumulih Ir Dipe Anom mengatakan aksi yang digelar ini terkait dengan tuntuta pembakaran bendera yang merupakan simbol dari partai PDI Perjuangan.

"Kami disini meminta kepada pihak kepolisian dapat bertindak secara profesional dalam melakukan penyelidikan-penyidikan dan menindak tegas pelaku pembakaran bendera yang mana simbol-simbol dari partai PDIP Perjuangan, tentu itu sangat menusuk dan menyentuh rasa kehormatan kami sebagai partai, " katanya.

Pria yang kerap disapa Anom ini menjelaskan, jika pernyataan tersebut adalah bahwa PDI Perjuangan adalah Partai Demokrasi yang mencintai Demokrasi, mencinta cinta damai dan partai yang lebih mengedepankan hukum karena kita menjadikan hukum sebagai panglima. Mana dari itu PDI Perjuangan akan melakukan proses hukum untuk melaporkan pembakaran yang terjadi sesuai dengan prosedur hukum yang ditetapkan.


Tak hanya itu, Pria yang juga duduk sebagai Wakil Ketua II DPRD Prabumulih ini menerangkan, pihaknya juga terus melakukan dukungan terhadap teori etika profesional serta menindaklanjuti apapun yang menjadi kewenangan Polri dalam proses hukum terhadap pembakaran bendera partai PDIP Perjuangan.

"Jadi kami lebih mengedepankan ke kepolisian jadi proses hukum ini ditindaklanjuti dari kami dari sesuai tingkatannya cabang jadi ke Polres masing-masing di seluruh Indonesia untuk menindak lanjuti hal-hal yang menjadi persoalan bagi kami sebagai partai, " ujarnya.

Anom mengatakan pihaknya juga meminta kepada para anggota Polri untuk menyelidiki siapa yang memproduksi bendera-bendera yang melambangkan simbol-simbol partai yang sudah dianggap terlarang tersebut.

"Jelas itu terlarang, dan juga yang memproduksinya ini jelas melanggar aturan melanggar hukum memproduksi, memperbanyak dan mengibas-ngibaskan bendera yang merupakan simbol dari suatu partai yang jelas itu terlarang di Republik Indonesia ini,"

"Maka dari itu kami meminta polri untuk mengusut tuntas siapa dalang yang memproduksi simbol-simbol tersebut karena barang ini tak mungkin turun dari langit jatuh dengan sendirinya pasti ada yang memproduksi simbol-simbol dan jelas itu adalah pelanggaran," tegasnya.

Lebih lanjut, Anom menerangkan jika ada wacana yang saat ini banyak berkembang tentang penempelan-penempelan stiker yang mana PDI Perjuangan selalu di sudutkan dan dianggap partai yang berapliasi dan selalu menjadi kambing hitam. "Jadi kami tetap mengedepankan hukum sebagaimana yang diamanatkan oleh ketua umum kali jangan terpancing dengan provokasi dan tetap solid dan berjuang bersama rakyat," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolres Prabumulih AKBP I Wayan Sudarmaya menyampaikan terima kasih sudah melakukan aksi secara damai dan telah membantu secara kondusif prabumulih dalam pelaksanaan psbb kemarin.

"Kami menerima aksi damai meskipun masih di tengah pandemi kita masih mau memperjuangkan masyarakat kita yang masih menjunjung tinggi norma-norma kebangsaan dan penerapan new normal di negara kita menjadi normal seperti sedikatala, " ucapnya seraya menegaskan nanti aksi damai yang digelar hari akan kita bantu penyelidikannya hingga ke polri. (FAP)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar