Komunitas 'Saya Diet Kantong Plastik' Mengajak Kaum Milenial Peduli Lingkungan


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Sampah plastik adalah salah satu masalah besar bagi seluruh masyarakat Indonesia yang banyak sekali menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan juga manusia.

Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik tersebut puluhan pemuda pemudi di kota Prabumulih membentuk komunitas 'Saya Diet Kantong Plastik'.

Prihatin dengan daruratnya kondisi bumi terhadap dampak penggunaan kantong plastik, Komunitas yang dibentuk kolaborasi antara Della dan Dody itu sendiri akan gencar mensosialisasikan pengurangan sampah plastik baik untuk kegiatan sehari-hari maupun kegiatan perkantoran yang digunakan secara berlebihan.

"Kami menilai pentingnya peranan generasi muda dalam mendukung berbagai program pemerintah memang sangat dibutuhkan saat ini makanya kami membentuk komunitas ini, karena sampah plastik banyak sekali dampak negatif bagi lingkungan dan manusia itu sendiri," ungkap Della ketika dibincangi usai melakukan audiensi dengan Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih, Kamis (23/01/2020).

Della bersama kakaknya Dody tersebut menjalankan komunitas 'Saya Diet Kantong Plastik' menggandeng Okvian Doni selaku pembina di komunitas itu. "Kami melakukan audiensi meminta dukungan pemerintah Kota Prabumulih terhadap program-program yang akan kami laksanakan dan kami bersyukur pemerintah menyambut baik bahkan akan melibatkan di beberapa kegiatan terkait masalah lingkungan hidup," jelasnya seraya menuturkan

Adapun kegiatan-kegiatan yang akan diusung oleh komunitas 'Saya Diet Kantong Plastik' yakni akan melakukan kampanye bahayanya kantong plastik dan cara penanggulangannya, membagikan kantong belanja ramah lingkungan secara gratis di pasar-pasar hingga aksi mengumpulkan sampah plastik di taman kota.

"Untuk kampanye ke sekolah akan kami laksanakan Jumat (24/01/2020), di SMKN1 dan di SMAN 1, juga kami akan membagikan kantong belanja berbahan kanvas yang dapat digunakan berkali-kali sebagai pengganti penggunaan kantong plastik," jelasnya seraya mengatakan komunitas itu saat ini beranggotakan 30 orang anak muda Kota Prabumulih yang peduli lingkungan.

Gadis yang berprofesi sebagai Pramugari ini menuturkan, kedepan komunitas ini berharap agar Prabumulih dapat menjadi kota pertama di Sumsel yang mengeluarkan peraturan atas larangan terhadap penggunaan kantong plastik di Prabumulih.

"Kami berharap agar kegiatan ini dapat menjadikan media bagi millenial Prabumulih untuk turut aktif dalam membawa perubahan di Kota Prabumulih kearah yang lebih baik, dan Prabumulih menjadi kota pertama yang mengeluarkan larangan penggunaan kantong plastik," jelas Gadis Prabumulih 2015 itu.

Sementara itu Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM menyambut baik dibentuknya komunitas tersebut dan Pemerintah kota Prabumulih sudah tiap minggu melakukan aksi pungut sampah jika ditambah aksi kampanye dari komunitas tentu akan sangat membantu.

"Kami sangat menyambut baik dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Komunitas Peduli lingkungan Kota ini. Pemerintah Kota sangat mendukung tentang kampanye diet plastik yang dalam hal nyata sudah dilakukan Pemerintah Kota Prabumulih, seperti dalam acara kegiatan sudah sering memakai gelas untuk pengganti air mineral, besek dari bambu untuk tempat snack," katanya.

Ridho mengatakan, untuk memberhentikan total pemakaian plastik harus ada penggantinya seperti tas dari bahan kanvas, tetapi untuk belanjaan ikan atau belanjaan basah lainnya kedepannya harus kembali dipikirkan lebih lagi solusi penggantinya. "Merubah pola itu tidak mudah tapi jika terus disosialisasikan atau dikampanyekan dan ada pengganti plastik bisa saja dilakukan," terangnya.(FAP)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar