Home »
OKU SELATAN
,
REGIONAL
» Proyek Pelebaran Jalan di OKU Selatan Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih
Proyek Pelebaran Jalan di OKU Selatan Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih
OKU Selatan, Merdekasumsel.com - Proyek pelebaran jalan tepatnya di jalan Simpang Kotauai Kabupaten OKU Selatan, dikeluhkan banyak warga. Pasalnya, akibat adanya proyek tersebut warga mengalami krisis air bersih akibat pipa air PDAM dilakukan pemutusan.
Belum diketahui pemutusan dilakukan pihak pengerja proyek pelebaran jalan atau dari PDAM, namun yang pasti masyarakat mengalami kesulitan air bersih dan pemutusan jaringan tanpa ada pemberitahuan kepada warga.
Pemutusan pipa jaringan air bersih damoak pelebaran jalan itu sendiri hanya dilakukan terhadap pipa-pipa kecil yang mengalir ke rumah warga. Sementara 2 pipa induk yang bersebelahan dengan pipa kecil dan menuju Pemkab OKU Selatan justru tidak dilakukan pemutusan.
Kondisi tersebut dinilai warga diduga sengaja dilakukan untuk mendiskriminasi pelanggan yang merupakan warga miskin. Apalagi pasca pembongkaran tidak ada perbaikan dan tidak ada tindak lanjut dari pihak pemborong pelebaran jalan atau dari pihak PDAM.
Parahnya, selama memutuskan jaringan air bersih, baik pihak pemborong proyek jalan maupun PDAM OKU Selatan tidak pernah memberikan warga bantuan air bersih.p
Hamidi, satu diantara warga Desa Simpang Ketuai Kabupaten OKU Selatan mengaku pihaknya merasa didiskriminasi dengan program pelebaran jalan yang menyebabkan pipa air bersih diputus dan membuat masyarakat di jalur pelebaran harus mengalami kekurangan air bersih.
"Kami senang dengan adanya pembangunan pelebaran jalan ini, namun kami sebagai warga merasa di diskriminasi dan dirugikan oleh PDAM Tirta Saka Selabung yang mana dengan sengaja membiarkan air bersih tidak lancar ditempat kami, ini bukan pertama kali tapi tiap ada gangguan teknis jaringan kami di wilayah ini selalu tidak diperhatikan," ujar Hamidi.
Hamidi menceritakan, pipa induk ledeng yg dibongkar dan diputus sejak seminggu ini berlokasi di simpang ketuai dan merupakan pipa jalur lama atau pelopor yang hanya melayani sedikit warga OKU Selatan bila dibandingkan jalur baru.
"Pada hari biasa, airnya sering tidak jalan, kadang cuma setengah jam hingga 1 jam saja perhari, kadang-kadang seminggu air tidak ngalir sama sekali. Sedangkan jalur baru menggunakan 2 pipa besar, tidak dibongkar selama pelebaran jalan walaupun letaknya berdekatan. Hampir setiap hari air di pipa jalur baru ini mengalir selama 24 jam ke Pemkab OKU Selatan serta ke arah pasar," katanya.
Tidak hanya itu, jika jalur baru ini ada masalah sedikit saja maka akan cepat diantisipasi oleh petugas PDAM sehingga air lancar ngalir kembali namun jalur lama justru terkesan dilakukan pembiaran.
"Apa karena ada perbedaan pengguna air, air untuk penguasa, untuk orang sibuk dan rakyat jelata. Pengguna air pipa jalur lama ini diketahui memang kebanyakan rakyat jelata dan kepada sejumlah petugas PDAM Tirta Saka Selabung kami sering minta agar ledeng jalur lama dihubungkan ke jalur baru untuk kelancaran air dan memenuhi rasa keadilan tapi usulan itu tidak digubris," lanjutnya seraya menuturkan sebagai konsumen pihaknya pasang ledeng dengan biaya mahal dan setiap tetes air dipakai tetap dibayar bukan gratis.
Hamidi menegaskan, jika tak ada solusi selama menjelang Pilkada di OKU Selatan tahun ini maka pihaknya akan minta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel dan media untuk menyoroti persoalan buruknya layanan publik ini.
"Ini untuk menakar sampai di mana kinerja PDAM Tirta Saka Selabung, sampai dimana peran Pemkab OKU Selatan dalam mengontrol pelaksanaan tugas perusahaan daerah PDAM Tirta Saka Selabung yang menggunakan anggaran daerah alias dana rakyat ini.
Hal yang sama disampaikan Putra, warga Kabupaten OKU Selatan lainnya yang mengaku sangat menyesalkan adanya proyek pembangunan namun mengorbankan layanan untuk warga.
"Seluruh warga senang dengan adanya pembangunan pelebaran jalan, tapi sebaiknya dilakukan dengan baik dan jangan malah membuat warga jadi korban karena sulit air bersih," katanya seraya berharap pemerintah peduli dan respon cepat melakukan perbaikan.
Sementara pihak PDAM Tirta Saka Selabung dan pihak pengerja proyek pelebaran jalan hingga berita ino diturunkan belum dapat dikonfirmasi.(PAN)
0 komentar:
Posting Komentar