Home »
OKU SELATAN
,
REGIONAL
,
SUMSEL
» Tidak Ada Anggaran, Gaji Petugas Tagana OKU Selatan Mengalami Pemangkasan
Tidak Ada Anggaran, Gaji Petugas Tagana OKU Selatan Mengalami Pemangkasan
OKU Selatan, Merdekasumsel.com - Berdalih tidak adanya anggaran untuk kegiatan pelatihan dan pengukuhan terhadap petugas Tagana rekrutan baru Tahun 2020, Dinas Sosial Kabupaten OKU Selatan lakukan pemotongan gaji pada 50 orang petugas Tagana.
Potongan yang dilakukan terhadap 50 orang petugan dengan besaran berbeda, untuk 19 orang petugas rekrutan baru tepatnya Januari 2020 lalu di potong Rp 750 ribu perorang atau 3 bulan honor gaji, mengingat honor yang didapat perbulan hanya Rp 250 ribu.
Sedangkan 31 orang petugas lama rekrutan sebelumnya walaupum telah melakukan pelatihan tetap dilakukan potongan namun dengan besaran yang berbeda yakni Rp 250 ribu atau satu bulan honor gaji.
Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Sosial Drs Endar Suhairi MSi melalui Kabid Jaminan Sosial Zulyasser, S.Sos mengatakan dana yang dikumpulkan untuk pelatihan pemantapan Tagana yang baru mengingat tidak adanya dana di Tahun 2020 untuk agenda kegiatan tersebut.
"Itu (Dana yang dikumpulkan) untuk pemantapan semacam kegiatan sebelum turun kelapangan mereka harus mengenal dulu apa itu bencana cara membuka tenda dan lain-lainnya"ujar Zulyaser yang direncanakan kegiatan dilaksanakan di wilayah Ranau.
Seharusnya setelah 6 bulan bertugas petugas Tagana rekrutan baru mendapatkam honor Rp 1.500.000 namun hanya menerima setengahnya. Sedangkan 31 orang petugas Tagana rekrutan lama di lakukan potongan 1 bulan gaji yakni Rp 250 ribu dikarenakan sebelumnya telah melakukan pelatihan.
Sempat dipertanyakan terkait pungutan dana yang dibebankan pada petugas Dinas Sosial beralasan merupakan instruksi Tagana Provinsi bahkan untuk menyetujui pungutan san kegiatan tersebut Tagana memberikan surat perjanjian diatas materai pada petugas yang bersangkutan.
Walaupun merasa berat, salah seroang petugas Tagana tingkat Kecamatan yang tidak ingin disebutkan namanya terpaksa menandatangani surat pernyataan dan merelakan 50 persen honor yang diterima dilakukan pemotongan.
"Iya karena semua sudah ikut menandatangani diatas materai perihal potongan tersebut, saya juga terpaksa menandatangi walaupun berat,"ujar salah seorang relawan Tagana yang tak ingin disebutkan identitasnya, Minggu (30/8/2020). (PAN)
0 komentar:
Posting Komentar