Prabumulih, Merdekasumsel.com - Jika sebelumnya Ketua Bidang Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat meminta jangan jual beli darah, kali ini giliran Walikota Prabumulih H Ridho Yahya MM meminta pengurus PMI Prabumulih agar transparan dalam menyalurkan darah.
"Selain jangan ada pungutan, juga harus transparan dalam penyaluran darah kemana saja sehingga masyarakat mau berdonor darah. Jangan seperti selama ini dapat darah lalu kemana tujuannya tidak tahu," bebernya.
Suami Ketua PMI kota Prabumulih Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini meminta dalam pengelolaan darah PMI harus dapat mencontoh Baznas Kota Prabumulih dalam mengelola dana infaq dan sedekah dari masyarakat.
"Uang dapat berapa dan dibangunkan sekian rumah, 10 rumah. Kalau kita dapat darah 10 (kantong), kita salurkan kesini-kesini harus jelas agar orang mau berdonor," ujarnya.
Kalau tidak jelas maka meskipun pendonor ikhlas, namun pasti menjadi ragu bagaimana pengelolaan darah di PMI. "Warga sebagai pendonor itu pengen tahu kemana darah disalurkan sehingga mereka tidak ragu menyumbangkan darah mereka kedepannya," tuturnya.
Disinggung apa langkah yang diambil pemerintah terkait sering terjadi kekosongan stok darah di PMI, Ridho mengaku pihaknya terus berupaya mengajak masyarakat termasuk wartawan untuk ikut mendonorkan darahnya di PMI Kota Prabumulih.
"Kita selalu mengajak dan menyadarkan masyarakat termasuk wartawan, ayo kita mendonorkan darah karena setets darah kita sangat berarti bagi yang membutuhkan," tambahnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kota Prabumulih, Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu menuturkan, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan darah bagi pasien-pasien yang membutuhkan yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Prabumulih.
"Kita telah bermitra dengan beberapa perusahaan dan instansi pemerintah lembaga-lembaga lainnya, kita juga akan menyasar ke kecamatan. Kita akan donor darah ditempat menggunakan mobil PMI," ujarnya seraya mengatakan relawan-relawan yang dibentuk akan turut membantu mencari pendonor.(FAP)
0 komentar:
Posting Komentar