Pedagang Pasar Bedug Kecewa Tenda Mendadak Dibongkar, Makanan Basah Kuyup Kehujanan


Prabumulih, Merdekasumsel.com - Sama seperti tahun sebelumnya, pada Ramadan 1440 Hijriah kali ini puluhan pedagang pasar kuliner ramadan kota Prabumulih kembali harus mengalami kekecewan kepada pemerintah kota Prabumulih.

Penyebabnya, saat hendak berjualan menjajakan makanan berbuka puasa, pada Jumat (24/5/2019) ternyata seluruh tenda pasar bedug sudah tidak ada alias telah dibongkar Pemerintah kota Prabumulih.

Seperti yang terlihat di lokasi pasar bedug di taman tugu kecil Kelurahan Tugu Kecilsudah tidak ada satupun tenda ukuran besar yang terpasang.

Menurut warga belasan unit tenda telah dilepas pihak pemilik diduga karena kontrak habis sementara pemerintah kota Prabumulih melalui dinas Perdagangan tidak melakukan pembayaran perpanjangan sewa tenda.

Pembongkaran tenda yang dilakukan kepada para pedagang itu membuat pedagang kecewa lantaran ketika menggelar dagangan sudah tidak ada tenda.

Kekecewaan pedagang makin memuncak setelah pada hari pembongkaran terjadi hujan deras dan membuat seluruh dagangan penjual menu berbuka tersebut basah kuyup.

Para pedagang ketika dibincangi wartawan mengungkapkan keluhan dan merasa kesal karena tidak ada pemberitahuan untuk pembongkaran tenda sehingga tidak memiliki tempat untuk berjualan.

Baca Juga :



"Kami kesal tu kareno katik pemberitahuan kalo nak dibongkar, padahal pak Ridho pas pembukaan pasar beduk kemaren ngomong lajulah kalo nak jualan sampe puas tapi malah dibongkar," ungkapNunung, satu diantara pedagang ketika diwawancarai wartawan di taman tugu kecil kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Menurut Nunung, semestinya pemerintah memberitahu pihaknya jika akan melakukan pembongkaran sehingga bisa mencari tempat lain dan bisa antisipasi membawa tenda sendiri untuk berjualan.

"Cubo kalo nak bongkar tu njuk tau, kami lah buat makanan banyak, mano ujan deras pulok. Kalau ado pemberitahuan paling idak kami dak masak banyak dan biso nyari tempat lain untuk jualan," keluh Nunung.

Hal yang sama disampaikan pedagang lainnya yang mengungkapkan jika tidak ada pemberitahuan baik dari pemerintah kota Prabumulih maupun instansi yang membidangi.

"Kami tidak ada pemberitahuan, kami hubungi pak Idris selaku pejabat sementara dinas perdagangan malah tidak aktif handphonenya. Kami mau menanyakan kenapa dibongkar cepat terus padahal disampaikan walikota terserah sampai kapanpun. Kalau begini sama saja dengan Pjs Wako dulu," keluhnya.

Sementara seperti diberitakan sebelumnya, pada pembukaan pasar kuliner ramadan 1440 H Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM memastikan jila para pedagang bisa berjualan di pasar itu hingga sepuasnya.

"Kita tidak membatasi, sampai kapanpun pedagang mau berjualan maka kita persilahkan sepuasnya," bebernya kepada wartawan ketika diwawancarai saat membuka pasar kuliner ramadan.(FAP)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar