Jelang Lebaran, Permintaan Produksi Kue Kering Mulai Meningkat

 


Prabumulih, Merdekasumsel.com -- Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah biasanya identik dengan sajian kue kering untuk disajikan kepada para tamu dan kerabat yang berkunjung untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan di hari Lebaran.


Tak heran, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi para pengusaha kue untuk mendapatkan hasil yang cukup besar. Namun, pada Ramadan kali ini terasa berbeda dari Ramadan tahun-tahun sebelumnya.


Bu Enot (59) merupakan pengusaha kue kering yang berada di Gg Amir Kelurahan Mangga Besar Kecamatan Prabumulih Utara Kota Prabumulih mengatakan produksi kue kering nya sedikit meningkat dari tahun 2020 lalu, dimana tahun lalu pandemi Covid 19 masih cukup tinggi penularan nya sehingga masyarakat enggan untuk melakukan aktivitas di luar rumah. 


"Untuk tahun ini alhamdulillah sedikit meningkat dari tahun sebelumnya, terlihat dari para agen yang memesan sekarang bertambah cukup banyak dan ada juga yang baru ingin menjadi agen juga," ujar Bu Enot ketika dibincangi di rumah produksi kue kering, selasa (27/4/2021). 


Bu Enot mengatakan dalam memproduksi kue pesanan, dirinya di bantu oleh 15 orang pekerja yang merupakan ibu rumah tangga disekitar tempat tinggalnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang diwajibkan oleh dinas kesehatan. 


Dirinya mengharuskan pegawai nya menggunakan masker dan menjaga jarak selama melakukan proses produksi, sementara bagi pembeli yang datang di haruskan mencuci tangan dan di semprot hand sanitizer.


"Selain cari uang kami juga berusaha menjaga kesehatan dari tertular virus Corona dengan mengikuti anjuran pemerintah melakukan protokol kesehatan," katanya. 


Lebih lanjut, Bu Enot menerangkan untuk harga per kilo kue kering sebesar Rp 40 hingga 50 ribu untuk agen-agen. Sebelumnya, Kue kering hasil produksi Bu Enot ini juga dikirim ke luar kota yakni kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), kota Lahat, Pagaralam dan kabupaten Muara Enim. 


"Kue yang dibuat ini jenis kue kering yang berbagai macam jenis sebanyak 10 hingga 14 macam, yang pesanan orang ini banyak yang isi selai nanas seperti nastar, nastar gula, keju, gulung, daun dan lainnya," 


"Dalam satu hari kita memproduksi ini sebanyak 2 pikul atau 200 kilogram adonan dan untuk pembuatan nya kita sebelum puasa sudah mengisi produknya dulu. Jadi kita mengisi ke agen-agen terlebih dulu jadi nanti kalau sudah dekat lebaran kita mulai ngisi yang pengecer, karena permintaan dari para agen lumayan besar, " terannya. 


Ditanya berapakah omset dalam memproduksi kue kering, Bu Enot menjelaskan untuk omset itu tidak tentu, karena sudah ada pelanggan yang setiap tahunnya memesan dan ada juga yang baru ingin menjadi agen di daerahnya masing-masing. 


"Untuk pendapatan, jadi kita itu ada pelanggan mereka itu setiap tahun memesan terus, jadi pendapatan kita hampir lebih dari Rp 100 juta, dan kita juga mengisi segala kacang-kacang, kerupuk, kue basah atau bolu seperti brownies, bolu kojo dan bolu lapislapis, " imbuhnya. 


Sementara itu dilain kesempatan, Sholia (48) warga jalan arimbi kelurahan Prabujaya kecamatan Prabumulih Timur yang merupakan salah satu agen mengatakan jika dirinya hampir setiap menjelang bulan Ramadhan sering melakukan pengisian kue kering di tokonya, tak lain karena harga yang cukup murah dan banyak peminatnya. 


"Kalau kami memang setiap tahun ke sini, mengambil kue kering untuk dijual lagi. Kalau untuk soal harga murah ya pas untuk dijualkan lagi, " (FAP) 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar