Langka dan Mahal, Harga Elpiji 3 Kg di OKU Selatan Tembus Rp 35 Ribu


OKU Selatan, Merdekasumsel.com - Operasi pasar khususnya di wilayah Kabupaten OKU Selatan ternyata tak memberikan dampak akan mudahnya warga mendapat gas elpiji. 


Terbukti, penukaran tabung Gas elpiji ukuran 3 kilogram masih sulit didapat masyarakat bahkan harga tak terkendali diatas HET mencapai Rp 35 ribu pertabung.


Pantauan Merdekasumsel.com pada Selasa (22/9/2020), meskipun Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18 ribu dilapangan didapati dibeberapa tempat berbeda harga eceran pada masyarakat semua diatas Rp 25 ribu, seperti di wilayah perkotaan atau jantung Kota Muaradua tepatnya di Kelurahan Banding Agung Gas elpiji 3 kilogram tembus Rp 28 ribu.


Sementara di Desa Pagar Agung Kecamatan Pulau Beringin kelangkaan terus terjadi Rp 30 ribu, selanjutnya diwilayah Kecamatan Kisam Ilir seperti wilayah Desa Pulau Kemiling dan Desa Pius mencapai Rp 35 ribu pertabung.


"Untuk saat ini masih langka, harga Rp 30 ribu pertabung ukuran tiga kilogram,"ujar Esa salah seorang pengecer di wilayah Kecamatan Pulau Beringin, Selasa (22/9/2020).

Akibat kelangkaan dan mengingat hampir setiap toko yang menyediakan gas elpiji masyarakat terpaksa harus menunggu beberapa hari dengan berupaya memaksimalkan penyedian kayu bakar untuk keperluan memasak dirumah.


"Tadi sudah keliling-keliling toko, namun banyak yang habis terpaksa memasak memanfaatkan kayu bakar seadanya," ujar Sari Warga Kecamatan Kisam Ilir.


Kendati demikian, pertamina sempat melakukan penambahan 4 persen atau 4.480 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk suplai ke OKU Selatan namun tak mempengaruhi harga elpiji dikalangan masyarakat.


Selain itu ditambah lagi Pihak SPBE melalui kepala SPBE OKU Selatan Edi Sucipto mengungkapkan suplay Gas Melon ke agen-agen di OKU Selatan berjalan dengan baik dengan menyuplay sebanyak kapasitas rata-rata 8.400 kilgoram perharinya.

"Saya kira tidak ada masalah kalau dari penyuplaian SPBE ke agen kapasitas rata-rata sehari 8.400 kilogram perharinya," ujar Edi Sucipto diwawancara awak media di ruang kerjanya.


Terpisah, walaupun jarang terlihat stok  terlihat persedian tabung gas ditoko tingkat pengecer Kabag Perekonomian OKU Selatan Permiadi Haikal, menduga adanya permainan dari tingkat pengecer, terkait hal itu ia memerintahkan pihak Kecamatan melakukan menyuratinya untuk diteruskan keagen.


"Mungkin ditingkat pengecer, maka terkait masih langkanya gas elpiji kita meminta buatkan surat untuk operasi pasar yang kita teruskan pada agen," kata Permiadi. (PAN).

Share:

0 komentar:

Posting Komentar